Berawal dari rasa penasaran saya
dengan race yang terjual habis hanya dalam waktu kurang dari 2 jam ini,
akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar Race ini bersama2 teman-teman Ironboy
lainnya. Untuk ke Cebu minimal harus transit sekali, kita memutuskan menggunakan Philipine air dengan
harga sekitar 5 juta Pulang-Pergi, satu-satunya connecting flight dari Jakarta
ke Cebu. Untuk akomodasi kita memutuskan untuk mencari penginapan menggunakan
Airbnb untuk menghemat pengeluaran.
Setelah berbulan-bulan berlatih,
akhirnya race yang ditunggu-tunggu datang juga. Flight menuju Manila berangkat
Jumat jam 1 subuh. Jadi tidak ada waktu untuk tidur di rumah terlebih dahulu.
Keberangkatan diwarnai drama lupa bawa passport, tetapi untungnya masih pesawat
masih terkejar. Perjalanan Jakarta-Manila ditempuh kurang lebih 4 jam, kemudian
transit 3 jam di bandara Manila, kemudian dilanjutkan lagi perjalanan
Manila-Cebu 1 jam perjalanan. Perjalanan 8 jam tanpa tidur yang memadahi ini
cukup menyita stamina sebelum lomba.
Welcoming at Cebu airport |
Sesampainya di Cebu, kita langsung
menuju apartemen yang sudah dipesan melalui Airbnb.com. Ternyata kamar kita
berada di lantai 4, butuh perjuangan untuk membawa sepeda sampai ke kamar. Dan
yang paling mengecewakan adalah letak apartemen yang tidak sesuai dengan yang
tertera di website. Setelah beristirahat sejenak, kita berangkat menuju race
menggunakan angkot. Angkot disana tidak berbeda dengan di Indonesia. Setelah
sampai di race vanue, kita langsung mengambil race pack. Race packnya cukup
lengkap, dan juga tas nya juga bagus.
Setelah sedikit berjalan-jalan di race expo, akhirnya kita pulang.
Hari kedua, atau sehari sebelum
Race day, kita berangkat menuju race venue menggunakan sepeda masing-masing
untuk sekaligus bike test. Jarak apartement menuju venue sekitar 10km, cukup
dekat untuk ditempuh menggunakan sepeda. Setelah bike check in kita memutuskan
untuk swim try out. Air di sini sangat jernih, sehingga kita bisa melihat dasar
lautnya ketika berenang. Hal ini sangat membantu penglihatan saat berenang.
Setelah itu barulah saya berputar-putar di race expo untuk berbelanja.
At Bike Transisition |
Race day, peserta tahun ini sangat
banyak lebih dari 2.200 peserta hampir sekitar 4x lipat peserta dari Ironman
Bintan. Mayoritas datang dari penduduk lokal
Filipine. Start di bagi menjadi 5 bagian menurut estimasi finish swim.
<30minutes, 31-35 minutes, 36-40 minutes, 41-45 minutes, 46>. Saya
memutuskan untuk berada di bagian 41-45 minutes. Race dimulai dengan start para
pro atlet terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan oleh age group sesuai
estimasi finish swim. Setelah beberapa menit start, saya baru menyadari bahwa
saya berada di akhir-akhir antrian. Ternyata mayoritas peserta tidak berada di
tempat yang sesuai dengan kemampuannya. Di tempat start cukup banyak
batu-batuan, sehingga start harus dilakukan dengan berjalan pelan-pelan, dan
sesuai dugaan, saya harus melewati banyak peserta yang kecepatannya jauh di
bawah saya. Karena letaknya dekat dengan samudra Pasific, arus di sini terkenal
sangat kencang, untunglah hari itu arah arusnya cukup bersahabat, sehingga
membantu mendorong saat berenang, mungkin untuk yang kemampuannya berenangnya
kurang bagus, akan cukup kesulitan karena akan menjadi sering terminum air
laut. Air yang jernih sangat membantu pengelihatan, sehingga tidak perlu
terlalu sering melihat kedepan untuk menentukan arah. Swim time 40:47, Personal
Best saya dalam berenang, walaupun harus melewati banyak orang, arus yang
membantu dan juga jernihnya laut menjadi faktor pendukung ketika berenang.
Dari swim out menuju transition
area, kita harus berjalan memutar, sehingga memakan waktu cukup lama, dan
karena peserta yang terlalu banyak, sehingga harus mengantri untuk bike out.
Bike track sangat berangin, sehingga cukup susah untuk mengendalikan sepeda.
Beberapa peserta jatuh karena tertiup angin, maupun karena bersenggolan dengan
peserta lain karena tertiup angin. Saya memacu sepeda sekitar 23km/jam ketika
melawan angin, dan 35km/jam ketika dibantu oleh angin. Sebagian besar track
sepeda dipenuhi oleh para supporter local, sehingga dapat menambah semangat.
Ketika turun dari sepeda, hamstring saya kram, seperti yang terjadi di
Putrajaya 1 tahun yang lalu, tetapi karena kramnya tidak terlalu parah, saya dapat
berdiri kembali dan melanjurkan berlari.
Bike Transition is very crowed |
Track lari terdiri 2 loop, dengan penuh
oleh supporter dan musik, air dan gel sangat melimpah dibagikan hampir setiap 1.5
km. Track lari juga sangat berangin, sehingga membuat udara lebih segar. Setelah
berjuang mati-matian di run leg, akhirnya saya finish dengan New Personal Best
untuk jarak Half Ironman 6:30:22.
Finish line is near |
Setelah mengikuti lomba, kita
melanjutkan dengan jalan-jalan di pulau Cebu, salah satu tempat wisata yang
terkenal di sini berada di oslob, yaitu wisata Whale Shark. Jaraknya sekitar
4jam dari peninapan kita di lapu-lapu city, di sana kita dapat berenang sekaligus
berfoto-foto bersama dengan hiu paus.
Take a picture with whale shark |
Overall, race ini merupakan salah
satu race terbaik yang pernah saya ikuti, mulai dari penyelenggara, supporter,
maupun dari alam nya sangat mendukung untuk sebuah lomba triathlon, sehingga tidak
heran race ini sold out kurang dari 1 jam saja. Secara biaya, cukup menguras
dana di harga pesawat, tetapi untuk biaya hidup di sana hampir sama dengan di
Indonesia. Saya rasa, race ini bisa tergolong “must do race”, buat triathlon
freak. So, buat temen-temen yang penasaran, buruan join, Pendaftaran untuk 2017
sudah di buka mulai 1 Oktober ini lho.