Tuesday, September 27, 2016

IRONMAN 70.3 Cebu Race Report



Berawal dari rasa penasaran saya dengan race yang terjual habis hanya dalam waktu kurang dari 2 jam ini, akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar Race ini bersama2 teman-teman Ironboy lainnya. Untuk ke Cebu minimal harus transit sekali, kita  memutuskan menggunakan Philipine air dengan harga sekitar 5 juta Pulang-Pergi, satu-satunya connecting flight dari Jakarta ke Cebu. Untuk akomodasi kita memutuskan untuk mencari penginapan menggunakan Airbnb untuk menghemat pengeluaran.

Setelah berbulan-bulan berlatih, akhirnya race yang ditunggu-tunggu datang juga. Flight menuju Manila berangkat Jumat jam 1 subuh. Jadi tidak ada waktu untuk tidur di rumah terlebih dahulu. Keberangkatan diwarnai drama lupa bawa passport, tetapi untungnya masih pesawat masih terkejar. Perjalanan Jakarta-Manila ditempuh kurang lebih 4 jam, kemudian transit 3 jam di bandara Manila, kemudian dilanjutkan lagi perjalanan Manila-Cebu 1 jam perjalanan. Perjalanan 8 jam tanpa tidur yang memadahi ini cukup menyita stamina sebelum lomba. 

Welcoming at Cebu airport
Sesampainya di Cebu, kita langsung menuju apartemen yang sudah dipesan melalui Airbnb.com. Ternyata kamar kita berada di lantai 4, butuh perjuangan untuk membawa sepeda sampai ke kamar. Dan yang paling mengecewakan adalah letak apartemen yang tidak sesuai dengan yang tertera di website. Setelah beristirahat sejenak, kita berangkat menuju race menggunakan angkot. Angkot disana tidak berbeda dengan di Indonesia. Setelah sampai di race vanue, kita langsung mengambil race pack. Race packnya cukup lengkap, dan juga tas nya juga bagus. Setelah sedikit berjalan-jalan di race expo, akhirnya kita pulang.

Hari kedua, atau sehari sebelum Race day, kita berangkat menuju race venue menggunakan sepeda masing-masing untuk sekaligus bike test. Jarak apartement menuju venue sekitar 10km, cukup dekat untuk ditempuh menggunakan sepeda. Setelah bike check in kita memutuskan untuk swim try out. Air di sini sangat jernih, sehingga kita bisa melihat dasar lautnya ketika berenang. Hal ini sangat membantu penglihatan saat berenang. Setelah itu barulah saya berputar-putar di race expo untuk berbelanja.

At Bike Transisition
Race day, peserta tahun ini sangat banyak lebih dari 2.200 peserta hampir sekitar 4x lipat peserta dari Ironman Bintan. Mayoritas datang dari penduduk lokal  Filipine. Start di bagi menjadi 5 bagian menurut estimasi finish swim. <30minutes, 31-35 minutes, 36-40 minutes, 41-45 minutes, 46>. Saya memutuskan untuk berada di bagian 41-45 minutes. Race dimulai dengan start para pro atlet terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan oleh age group sesuai estimasi finish swim. Setelah beberapa menit start, saya baru menyadari bahwa saya berada di akhir-akhir antrian. Ternyata mayoritas peserta tidak berada di tempat yang sesuai dengan kemampuannya. Di tempat start cukup banyak batu-batuan, sehingga start harus dilakukan dengan berjalan pelan-pelan, dan sesuai dugaan, saya harus melewati banyak peserta yang kecepatannya jauh di bawah saya. Karena letaknya dekat dengan samudra Pasific, arus di sini terkenal sangat kencang, untunglah hari itu arah arusnya cukup bersahabat, sehingga membantu mendorong saat berenang, mungkin untuk yang kemampuannya berenangnya kurang bagus, akan cukup kesulitan karena akan menjadi sering terminum air laut. Air yang jernih sangat membantu pengelihatan, sehingga tidak perlu terlalu sering melihat kedepan untuk menentukan arah. Swim time 40:47, Personal Best saya dalam berenang, walaupun harus melewati banyak orang, arus yang membantu dan juga jernihnya laut menjadi faktor pendukung ketika berenang.

Dari swim out menuju transition area, kita harus berjalan memutar, sehingga memakan waktu cukup lama, dan karena peserta yang terlalu banyak, sehingga harus mengantri untuk bike out. Bike track sangat berangin, sehingga cukup susah untuk mengendalikan sepeda. Beberapa peserta jatuh karena tertiup angin, maupun karena bersenggolan dengan peserta lain karena tertiup angin. Saya memacu sepeda sekitar 23km/jam ketika melawan angin, dan 35km/jam ketika dibantu oleh angin. Sebagian besar track sepeda dipenuhi oleh para supporter local, sehingga dapat menambah semangat. Ketika turun dari sepeda, hamstring saya kram, seperti yang terjadi di Putrajaya 1 tahun yang lalu, tetapi karena kramnya tidak terlalu parah, saya dapat berdiri kembali dan melanjurkan berlari.

Bike Transition is very crowed
Track lari terdiri 2 loop, dengan penuh oleh supporter dan musik, air dan gel sangat melimpah dibagikan hampir setiap 1.5 km. Track lari juga sangat berangin, sehingga membuat udara lebih segar. Setelah berjuang mati-matian di run leg, akhirnya saya finish dengan New Personal Best untuk jarak Half Ironman 6:30:22.
Finish line is near
Setelah mengikuti lomba, kita melanjutkan dengan jalan-jalan di pulau Cebu, salah satu tempat wisata yang terkenal di sini berada di oslob, yaitu wisata Whale Shark. Jaraknya sekitar 4jam dari peninapan kita di lapu-lapu city, di sana kita dapat berenang sekaligus berfoto-foto bersama dengan hiu paus. 
Take a picture with whale shark
Overall, race ini merupakan salah satu race terbaik yang pernah saya ikuti, mulai dari penyelenggara, supporter, maupun dari alam nya sangat mendukung untuk sebuah lomba triathlon, sehingga tidak heran race ini sold out kurang dari 1 jam saja. Secara biaya, cukup menguras dana di harga pesawat, tetapi untuk biaya hidup di sana hampir sama dengan di Indonesia. Saya rasa, race ini bisa tergolong “must do race”, buat triathlon freak. So, buat temen-temen yang penasaran, buruan join, Pendaftaran untuk 2017 sudah di buka mulai 1 Oktober ini lho.